Seperti
pada tulisan saya terdahulu tanaman perkebunan dapat menyerap partikel kecil atau gas polutan/CO2
dan memproduksi oksigen, secara tidak langsung memberikan sumbangan kepada
lingkungan dan mahluk hidup yang tidak dapat dihitung secara financial. Dalam
tulisan ini saya masih menyampaikan
manfaat perkebunan yang tidak berupa financial untuk lingkungan.
Saya
menyadari bahwa disamping sumber daya manusia dan keuangan, sumber daya alam berupa tanah/lahan merupakan
asset yang sangat berharga bagi perkebunan. Sehingga perlu mempertahankan
kepemilikan dan mempertahanan kesuburan tanah, dari mulai awal penanaman sampai
tanaman dewasa bisa dipanen. Dampak dari mempertahankan kesuburan tanah
tentunya secara tidak langsung dapat mengendalikan banjir melalui Teknik Pengolahan
Tanah.
TEKNIK
PENGOLAHAN TANAH
Di
Perkebunan Karet karena memang saya berkecimpung di Perkebunan dan menangani
tanaman karet, Pada awal masa penanaman selain menyiapkan yang berhubungan
dengan tanaman, juga mempersiapkan lahan dengan
-
Membuat
terassering
-
Menanam
tanaman Penutup Tanah
-
Membuat
rorak/lobang kantong
-
Membuat
embung air
MANFAAT
1. Terassering ini dibuat memotong
permukaan tanah sejajar dengan kontur dengan kemiringan +/- 5derajat kearah
dalam, lebar antara 1,5 – 4 meter, panjang terasering 1.667meter/hektar, cara ini diterapkan pada lahan dengan lereng
10 hingga 40derajat, selain fungsi dan manfaat
yang lain bagi tanaman diantaranya bermanfaat sebagai pengendali aliran
permukaan dan erosi, membuat gerak air
yang deras menjadi berkurang
2. Menanam Penutup Tanah ditanam
pada gawangan atau diantara barisan satu dan yang lainnya dengan kacang
kacangan atau membiarkan rumput lunak berkembang, selain fungsi dan
manfaat yang lain bagi tanaman diantaranya
bermanfaat mengurangi aliran permukaan, membuat gerak air yang deras menjadi
berkurang
3. Membuat rorak/lobang lobang
kantong/rorak benteng pada gawangan
atau diantara barisan satu dan yang lainnya dengan ukuran panjang x lebar x
dalam 200 x 40 x 60cm sebanyak 200-400 lobang/hektar sehingga berfungsi
menampung air hujan yang mengalir, memperbesar peresapan air ke dalam tanah, memperlambat
limpasan air pada saluran peresapan, sebagai pengumpul tanah yang erosi
4. Membuat Embung Air dibuat dihilir
dengan membendung aliran air sebagai penampung
air yang berfungsi sebagai pemanen limpasan air permukaan dan air hujan, sebagai
air irigasi untu penduduk sekitar da dapat menyediakan air pada musim kemarau
Betulkah Perkebunan
bisa mengendalikan banjir?
Mari kita hitung berapa meter kubik air hujan yang dapat dikendalikan dan tidak
mengalir kehilir atau perkotaan lalu meresap kedalam tanah di areal perkebunan:
Air
hujan yang terjebak dalam kemiringan terassering dan meresap kedalam tanah: 0.15
x 1.5 x 1667m =375m3/Hektar, Air
hujan yang terjebak dalam lobang kantong : (2 x 0.4 x 0.6 m) x 400lobang/
hektar = 192m3/hektar. Areal pekebunan
dengan luas 3000 hektar, setiap kali hujan dapat mengendalikan air hujan
sebanyak : 3000 x (375 + 192) =
1.701.000 meter kubik air. Apabila seluas
3000hektar berupa perumahan, pemukiman penduduk, vila, bungalow, jalan beton/beraspal dsb, maka air sebanyak itu akan mengalir kearah
sungai mengakibatkan banjir dan merendam daerah perkotaan seluas 3.400.000m2.
belum terhitung air hujan yang diserap oleh tanaman penutup tanah dan yang
memenuhi embung embung air.
Mau percaya
atau tidak, Perkebunan terus berjalan melaksanakannya karena sudah merupakan kebutuhan menjaga lingkungan sehingga menjadi Standard
Opertionan Prosedur !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar